Dampak Banjir yang Merugikan Lingkungan, Penyebab, Faktor dan Cara Mengatasinya.

Rosalinda Maretha

Content Writer

banjir

Sumber foto : canva.com

Banjir masih menjadi masalah yang mendasar di Indonesia terutama di wilayah perkotaan. Banjir adalah salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Fenomena ini terjadi ketika air meluap ke daratan yang biasanya kering, sering kali disebabkan oleh curah hujan yang tinggi atau gangguan dalam sistem aliran air. Artikel ini akan membahas penyebab banjir, faktor yang mempengaruhi, dan langkah-langkah untuk mengatasinya.

Curah hujan yang tinggi seringkali dijadikan faktor utama terjadinya banjir. Selain itu ada pula faktor lain yang dapat menyebabkan banjir seperti perilaku masyarakat yang tidak mempedulikan kebersihan lingkungan sekitar dan tindakan yang dapat menyebabkan banjir terjadi seperti membuang sampah sembarangan, pendangkalan sungai dan mengecilnya lebar sungai yang menyebabkan sungai tidak dapat menampung luapan air.

Apa yang Menyebabkan Terjadinya Banjir?

Penyebab banjir bisa terbagi menjadi dua kategori, yaitu karena faktor alam dan faktor dari hasil kegiatan manusia.

1. Faktor Alam

a. Curah Hujan yang Tinggi

Hujan deras yang berlangsung dalam waktu lama dapat membuat tanah tidak mampu menyerap air sepenuhnya, sehingga air menggenang dan meluap.

b. Meluapnya Sungai dan Waduk

Ketika debit air sungai atau waduk melebihi kapasitas, air akan meluap ke daratan di sekitarnya.

c. Topografi Daerah

Daerah dataran rendah lebih rentan terhadap banjir karena air dari daerah lebih tinggi mengalir ke sana.

d. Badai dan Tsunami

Badai yang membawa hujan lebat serta tsunami akibat gempa bumi dapat menyebabkan banjir besar di wilayah pesisir.

2. Faktor Manusia

a. Kerusakan Lingkungan

Penggundulan hutan dan pembukaan lahan tanpa memperhatikan ekosistem membuat tanah kehilangan kemampuan menyerap air.

b. Sistem Drainase yang Buruk

Saluran air yang tersumbat oleh sampah atau tidak memadai menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar.

c. Pembangunan yang Tidak Berkelanjutan

Urbanisasi yang tidak terencana dengan baik, seperti pembangunan di daerah resapan air, memperparah risiko banjir.

 

d. Pembuangan Sampah Sembarangan

Sampah yang menumpuk di saluran air menyebabkan aliran air tersumbat, sehingga banjir lebih mudah terjadi.

 

Faktor yang Mempengaruhi

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan banjir meliputi:

a. Kepadatan Penduduk

Wilayah dengan populasi tinggi cenderung memiliki infrastruktur yang lebih padat, mengurangi area resapan air.

b. Kondisi Lingkungan

Hutan yang terpelihara dengan baik dapat mengurangi risiko banjir, sementara daerah yang mengalami deforestasi rentan terhadap banjir.

c. Perubahan Iklim

Perubahan pola cuaca akibat pemanasan global menyebabkan intensitas hujan meningkat, memperbesar risiko banjir.

 

Apa Dampak yang Ditimbulkan dari Bencana Alam Banjir?

Dampak buruk yang dapat terjadi:

  • Terjangkitnya wabah penyakit. Hal ini terjadi karena adanya kontaminasi dari air kotor yang berkuman.
  • Persediaan air yang langka. Hujan deras yang melanda dan mengakibatkan banjir, membuat persediaan air bersih menjadi semakin langka.
  • Rusaknya infrastruktur. Banjir yang terjadi dapat menyebabkan banyak kerusakan, tidak hanya pada rumah penduduk namun pada fasilitas umum yang ada di daerah terdampak.
  • Kurangnya bahan makanan. Banjir yang terjadi mengakibatkan lahan pertanian mengalami kerusakan dan mengakibatkan kurangnya bahan makanan.

Cara Mengatasinya

Banjir dapat diatasi melalui upaya pencegahan dan mitigasi. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Rehabilitasi Lingkungan

Melakukan kegiatan Reboisasi atau menanam kembali pohon di daerah hutan yang gundul untuk meningkatkan kemampuan tanah menyerap air. Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) dengan memastikan sungai dan daerah alirannya terjaga untuk mencegah meluapnya air.

2. Perbaikan Infrastruktur

 

Membangun sistem drainase yang memadai untuk saluran air yang baik mampu mengalirkan air hujan dengan cepat ke tempat pembuangan akhir. Pembuatan Waduk dan Embung yang dapat digunakan untuk menampung air hujan sehingga tidak langsung melimpah ke sungai

3. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Mengurangi sampah dengan adanya edukasi dalam mendidik masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air. Peran aktif dalam mitigasi dengan melibatkan masyarakat dalam program mitigasi bencana seperti simulasi evakuasi dan pemantauan aliran air.

4. Teknologi dan Kebijakan

Menggunakan teknologi seperti sistem peringatan dini untuk memantau potensi banjir. Serta Kebijakan Tata Ruang bisa dengan mengatur pembangunan agar tidak merusak area resapan air dan lingkungan sekitar.

Selain itu, banjir adalah ancaman serius yang dapat merusak lingkungan, harta benda, dan kehidupan manusia. Namun, dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait, banjir dapat dicegah dan dampaknya diminimalkan. Langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menanam pohon sudah menjadi kontribusi besar dalam melawan banjir.

Hindari mulai sekarang kegiatan yang bisa menyebabkan kegiatan banjir selalu memperhatikan lingkungan sekitar dan cegah hal kegiatan yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan.

 

Menjaga Bumi Kita, Menciptakan Lingkungan Yang Sehat!

Hubungi Kami

Tim Bumandhala Consultant Group. Perusahaan Konsultasi Lingkungan dan Teknik.

Kunjungi situs web kami di https://bumandhalaconsultantgroup.com/

 

Mari bersama jaga bumi ini tetap sehat dan terjaga demi masa depan yang sehat dan cemerlang.

Scroll to Top