Polusi Udara Meningkat: Seberapa Besar Peran Kendaraan Bermotor?
Haristo Teddy Ramadhani
Content Writer

Pernahkah kamu merasa sesak napas atau tenggorokan gatal saat terjebak di tengah kemacetan? Udara terasa berat, penuh asap knalpot, dan semakin lama semakin sulit dihirup. Di kota besar, kondisi seperti ini sudah jadi hal biasa. Setiap hari, ribuan kendaraan bermotor melaju di jalanan, mengeluarkan asap yang tak hanya mengganggu, tapi juga mengandung zat berbahaya seperti karbon monoksida dan partikel halus.
Di Surabaya, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya, kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab utama polusi udara. Saat kemacetan terjadi, gas buang kendaraan terus menumpuk, menciptakan kabut asap tak kasat mata yang berdampak buruk bagi kesehatan. Banyak orang menganggap ini sebagai hal yang wajar, padahal efeknya bisa merugikan dalam jangka panjang.
Jumlah Kendaraan yang Terus Meningkat
Setiap tahun, jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar terus bertambah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor di Indonesia meningkat dari 136.137.451 unit pada tahun 2020 menjadi 141.992.573 unit pada tahun 2021. Kemudahan dalam memiliki kendaraan pribadi, seperti kredit kendaraan dengan cicilan ringan, membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan sendiri daripada transportasi umum. Di satu sisi, ini memberikan kenyamanan dan fleksibilitas dalam mobilitas, tetapi di sisi lain, peningkatan jumlah kendaraan justru memperparah polusi udara.
Banyak orang sering menganggap bahwa industri adalah penyebab utama pencemaran udara, padahal kendaraan bermotor lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari dan punya dampak langsung di perkotaan. Di berbagai kota besar, kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari, terutama pada jam sibuk. Menurut Green Welfare, “Sektor transportasi, khususnya kendaraan bermotor, berperan signifikan dalam emisi gas rumah kaca dan polusi udara di berbagai wilayah.” Emisi gas buang dari kendaraan bermotor
menghasilkan polutan seperti nitrogen oksida (NOₓ), karbon monoksida (CO), dan partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Akibatnya, masyarakat harus menghadapi berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan hingga meningkatnya risiko penyakit kronis akibat paparan jangka panjang.
Dampak terhadap Kesehatan
Pernahkah kalian merasakan mata perih dan gatal saat berkendara di jalan raya, terutama saat menggunakan sepeda motor? Asap kendaraan yang pekat, debu, dan polutan dari jalanan sering kali membuat mata terasa tidak nyaman. Ini adalah salah satu efek nyata dari polusi udara yang sering kita alami tanpa sadar. Jika dalam hitungan menit saja polusi bisa mengganggu kenyamanan saat berkendara, bayangkan bagaimana dampaknya jika tubuh kita terpapar dalam jangka panjang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara menjadi penyebab sekitar 7 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Data dari Kementerian Kesehatan RI juga menyebutkan bahwa paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Paparan PM2.5 dan nitrogen dioksida (NO₂) yang berasal dari kendaraan bermotor dan aktivitas industri memiliki dampak besar terhadap kesehatan manusia. Partikel halus seperti PM2.5 dapat masuk ke dalam paru-paru dan bahkan mencapai aliran darah, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Upaya Mengatasi Polusi Udara
Untuk mengurangi dampak polusi udara, berbagai solusi dapat diterapkan baik dari segi kebijakan pemerintah, industri, maupun peran masyarakat. Salah satu langkah utama adalah pengurangan emisi kendaraan, mengingat transportasi menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara di perkotaan. Kementerian Perhubungan RI telah menggalakkan program transportasi ramah lingkungan melalui kerja sama dengan negara lain dalam program Future Cities Green Transportation. Selain itu, penggunaan transportasi umum dan sistem carpooling juga dapat membantu mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya.
Pemerintah juga telah menerapkan kebijakan ganjil-genap sebagai langkah untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan menekan polusi udara. Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengatakan bahwa penerapan ganjil-genap di ibu kota berhasil menurunkan emisi CO2 sekitar 20% di beberapa titik yang diberlakukan aturan ini. Penerapan Ganjil Genap menurut saya adalah salah satu cara yang jarang dilihat dan jarang disadari masuk dalam upaya pengurangan polusi udara. Ini bagi saya salah satu langkah cerdik dan cerdas dari pemerintah yang bisa mengurangi emisi karbon.
Pemerintah juga mengambil langkah baik mengenai transportasi umum. Contohnya, di Surabaya terdapat layanan feeder dan bus kota yang semakin mempermudah mobilitas masyarakat sekaligus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Selain itu, adanya program Car Free Day setiap minggu juga menjadi langkah yang tepat untuk menekan polusi udara sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih.
Kesimpulan
Polusi udara merupakan masalah serius yang berdampak luas terhadap kesehatan dan lingkungan. Sumber utama pencemaran ini berasal dari kendaraan bermotor dan aktivitas industri, sehingga perlu adanya langkah-langkah konkret untuk mengatasinya. Pemerintah telah berupaya dengan menerapkan kebijakan seperti sistem ganjil-genap, peningkatan transportasi umum, serta pengembangan teknologi ramah lingkungan di sektor industri.
Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kualitas udara dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mendukung kebijakan lingkungan, serta mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan kualitas udara dapat terus membaik dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk generasi mendatang.
Setiap individu memiliki tanggung jawab dalam mengurangi polusi udara. Mulai dari langkah kecil seperti menggunakan transportasi umum, menanam pohon, atau sekadar mengurangi penggunaan plastik dan produk yang mencemari lingkungan, semua itu dapat memberikan dampak positif. Kesadaran dan tindakan nyata dari setiap orang akan membawa perubahan besar dalam upaya menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat bagi kita semua.
Hubungi kami
Bumandhala Consultant Group Perusahaan Konsultasi Lingkungan dan Teknik.
Kunjungi situs web kami di https://bumandhalaconsultantgroup.com/